PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI




PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

A.     PENGERTIAN GEOGRAFI
Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi,secara harfiah geografi berarti tulisan tentang bumi.
Geografi secara umum dapat dideninisikan sebagai ilmu yang mempelajari atau mengkaji semua fenomena yang ada di muka bumi, seperti penduduk, fauna, flora, air, tanah, batuan, iklim, dan interaksi antar fenomea tersebut.
Beberapa definisi geografi menurut ahli antara lain:
1.                  Bintarto (1977)
Geograi merupakan ilmu pengetahian yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, juga memplajari unsur bumi dalam runga dan waktu. Disini menjelaskan bahwa geografi tidak hanya mempelajari alam dan gejalanya, akan tetapi geografi juga mempelajari manusia beserta semua bebudayaannya.
2.                  Vernor E. Finch dan Glen trearth (1980)
Geografi merpakan deskripsi dan penjelasan yang menghasilkan peermukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan  tetap. Dari pengertian diatas vernor dan glen menitikberatkan pada sapek fisik yang ada di bumi yang selalu berbah dari masa kemasa.
3.                  Hartshorne (1960)
Geografi adalah ilmu yang berkepentingan guna memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variable permukaan bumi. Dalam pandangan hartshorne, geografi ialah suatu ilmu yang mempu menjelaskan tentang sifat-sifat variable  permukaan bumi secara teliti, beraturan dan juga rasional. Contohnya, seoran ahli geografi setlah melakukan analisis kewilayahan mampu membagi suatu wilayah menjadi beberapa satuan lahan yang potensial maupun kebumian yang sesuai dengan syarat-syarat peruntukannya.
4.                  Yaetas (1963)
Geografi ialah ilmu yang memperhatikan perkembangan rasionnal dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam dipermukaan bumi. Dalam pandangan yaetas, geografi ialah ilmu yang berperan dalam perkembangan satu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan suatu lokasi mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional.
5.                  Alexander (1958)
Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas menusa. Dalam pangangan alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia seta pengaruhnya terhadap lingkungan alam. Contohnya, penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan dan penggundulan hutan, yang dapat menyebabkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.
6.                  Kari rither
Geografi adalah satu telaah mengenai bumi sebagi tempat hidup manusia. Dalam kajiannya, studi geografi mencakup semua genomena yang terdapat di permukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia, termasuk aktivitas manusia juga turut dibahas. Termasuk aktivitas kehidupan manusia juga turut bahas. Contohnya sungai adalah bagian dari alam anorhanik yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia
7.                  Von ricthoffen (1905)
Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi juga penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
8.                  Paul vidal de la blache (1915)
Geografi merupakan studi tentang kualitas negara-negara, di mana penentuan suat kehidupan tergantung bagaimans manusia mengelola alam ini.
9.                  Menurut hasil seminar dan lokakarya IGI tahun 1988 di Semarang
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang keruangan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.

B.     RUANG LINGKUP GEOGRAFI DAN ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

           Ruang lingkup geografi sangat luas, karena ruang lingkup geografi mencakup segala sesuatu yang ada      di muka bumi. Oleh karena itu untuk mempelajari ilmu geografi tidak hanya menggunakan satu bidang   ilmu. Terdapat berbagai disiplin ilmu yang merupakan cabang-cabang dari geografi. Cabang dari  ilmu geografi yait sebagai berikut:

1. Geografi Fisik
Physical Environment atau Abiotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan sinar matahari.  Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
2. Geograli Sosial
Aspek lingkungan sosial meliputi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya , dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan manusia berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Social environment adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud dalam bentuk tindakan atau aktivitas manusia baik hubungannya dengan lingkungan alam sekitar maupun hubungan antar manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
3. Geografi Regional
Geografi Regional adalah ilmu geografi mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup pada suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik maupun sosial.
Sedangkan ilmu-ilmu penunjang yang diperlukan dan mendukung dalam belajar geografi antara lain:
Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan proses terjadinya.

Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air baik di permukaan maupun di bawah permukaan tanah.

Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) dan proses alamiah perkembangannya.

Botani
Botani adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang dunia tumbuhan dan persebarannya.

Oceanografi
Oceanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang perairan laut dan isinya, antara lain, sifat-sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus, geologi dasar laut, tumbuhan, binatang, serta hubungan antara laut dan atmosfer.

Meteorologi
Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keadaan cuaca.

Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keadaan iklim.

Biologi
Biologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup di permukaan bumi.

Demografi
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan, menyelidiki catatan-catatan dan statistik penduduk untuk mengetahui perkembangan, kepadatan, kelahiran, kematian, migrasi, dan persebaran penduduk.

Zoologi
Zoologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan dan persebarannya di muka bumi.

Antropologi
Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dan kebudayaannya.

Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pola pergaulan manusia dalam masyarakat.

Ekologi
Ekologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan antarorganisme dan antara organisme dengan lingkungan.

Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam mencapai kemakmuran.

Astronomi
ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit di luar atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa, baik sifat-sifat fisik, kimia, maupun gerakan sampai pada proses kejadian benda langit.

Geografi Politik
Geografi politik adalah cabang ilmu geogarfi yang khusus mempelajari tentang kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut pandang politik dan kepentingan negara.

Geografi Regional
Geografi regional adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya geografi Asia tenggara dan geografi timur tengah.

Kartografi
Kartografi adalah ilmu tentang peta, baik teknis pembuatan, jenis, maupun pemanfaatannya.

Geofisika
Geofifika adalah ilmu yeng mempelajari dan mengkaji sifat-sifat bagian dalam bumi dengan metode dan teknik fisika, seperti mengukur gelombang seismik, gravitasi, dan medan magnet bumi.

C.     ASPEK GEOGRAFI
            Aspek geografi meliputi aspek fisik dan aspek sosial.
1. Aspek Fisik
Aspek fisik ilmu geografi mengkaji segala fenomena yang terdapat di geosfer yang tentunya bisa mempengeruhi keberlangsungan hidup manusia. Aspek fisik pada geografi meliputi beberapa aspek seperti biologis, astronomis, kimiawi dan segala fenomena alam yang secara langsung dapat diamati.
·                      Aspek Topologi adalah salah satu aspek Fisik ilmu geografi yang membahas mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan lokasi atau letak suatu wilayah, bentuk muka bumi daerah tersebut, luas area serta batas-batas suatu wilayah yang mempunyai ciri khas masing masing.
·                      Aspek Biotik adalah salah satu aspek Fisik ilmu geografi yang membahas mengenai beberapa hal yang berkenaan dengan unsur suatu vegetasi (flora atau tumbuhan, fauna atau binatang) dan kajian penduduk.
·                      Aspek Non Biotik adalah salah satu aspek Fisik ilmu geografi yang membahas mengenai berapa hal yang berkenaan dengan unsur kondisi suatu tanah, tata air (hidrologi) baik perairan darat ataupun laut dan kondisi iklim dari sebuah wilayah.
2. Aspek Sosial
Kajian ilmu geografi juga mencakup dalam aspek sosial yaitu ilmu geografi mengkaji manusia yang hidup atas keterlibatannya dengan suatu fenomena yang terjadi di geosfer. Diketahui Aspek sosial meliputi beberapa aspek seperti politis, antropologis, ekonomis serta aspek yang berkaitan dengan pola hidup manusia (kebudayaan). Khusus aspek ini manusia akan dipandang sebagai fokus utama dari suatu kajian geografi dengan memperhatikan sebuah pola penyebaran manusia dalam ruang serta kaitan antara perilaku manusia dengan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa aspek yang bisa dikaji dalam Aspek Geografi ini, yaitu:
·                      Aspek Sosial adalah salah satu aspek ilmu geografi yang membahas mengenai beberapa hal yang berkenaan dengan unsur seperti adat-istiadat, tradisi, kelompok masyarakat, komunitas dan lembaga-lembaga sosial.
·                      Aspek Ekonomi adalah salah satu aspek ilmu geografi yang membahas mengenai beberapa hal yang berkenaan dengan unsur seperti perikanan, perkebunan, pertanian, industri, pertambangan, perdagangan pasar dan transportasi.
·                      Aspek Budaya adalah salah satu aspek ilmu geografi yang membahas mengenai beberapa hal yang berkenaan dengan unsur seperti agama, pendidikan, kesenian dan bahasa .
·                      Aspek Politik adalah salah satu aspek ilmu geografi yang membahas mengenai beberapa hal yang berkenaan dengan unsur seperti kepemerintahan yang terjadi didalam kehidupan bermasyarakat.
Hubungan antara geografi dengan aspek ilmu yang lainnya melahirkan cabang ilmu baru. Sebagai contohnya, hubungan antara geografi dengan biologi maka akan melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi. Contoh yang lain yaitu hubungan antara geografi dengan antropologi akan melahirkan ilmu antropogeografi, dan hubungan lainnya seperti geografi dengan fisika yang melahirkan geofisika.
Kedua aspek didalam geografi ini merupakan dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama, antara lain geografi fisik dan geografi sosial.

D.    OBYEK STUDI GEOGRAFI

Obyek studi geografi meliputi obyek formal dan obyek material

1. Objek Material Geografi

Objek material adalah objek studi yang berkaitan dengan lapisan bumi atau geosfer, yang meliputi:
·                      Litosfer (lapisan kulit) bumi dimana kita berpijak terdiri dari lapisan tanah (pedosfer), batuan, dan mineral-mineral penyusun kerak bumi atau kulit bumi.
·                      Atmosfer (lapisan udara), dan lapisan atmosfer bawah dikenal dengan troposfer.
·                      Hidrosfer (lapisan air) mempelajari bentang perairan seperti danau, sungai, laut, dan air tanah.
·                      Biosfer lapisan hewan dan tumbuhan.
·                      Antroposfer kajian tentang manusia dengan lingkungannya.
Sehingga dapat dapat disimpulkan jika objek material geografi ini meliputi gejala-gejala yang terjadi di muka bumi, seperti jenis tanah, iklim, persebaran flora dan fauna, sikulus air, dan hubunngan manusia dengan lingkungannya.
2. Objek Formal Geografi
Objek formal adalah cara pandang dan berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi.
Gejala tersebut baik berupa keadaan fisik ataupun keadaan sosialnya.
Cara pandang geografi terhadap objek formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (spacial setting) yang meliputi:
·                      Pola sebaran gejala tertentu dipermukaan bumi (spacial patern).
·                      Keterkaitan atau hubungan yang terjadi antargejala atau fenomena tersebut (spacial system).
·                      Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (spacial process)
Untuk memudahkan atau membenatu kita memahami berbagai fenomena geosfer maka kita bisa membuat pertanyaan berkitan dengan fenomena geosfer dengan menggunakan model 5W+1H.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut digunakan untuk mengetahui gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi, sehingga dapat diperoleh hasil yang jelas sebagai cara pandang geografi.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu:
·                      What= Pertanyaan diajukan untuk mengethaui peristiwa apa yang terjadi.
·                      Where= Pertanyaan untuk mengetahui dimana fenomena atau peristiwa itu terjadi.
·                      When= Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui kapan fenomena atau peristiwa itu terjadi.
·                      Why= Berisikan pertanyaan untuk mengetahui kenapa peristiwa atau fenomena itu bisa terjadi.
·                      Who= Pertanyaan ini berfungsi untuk mencari siapa pelaku dari suatu perpistiwa atau fenomena.
·                      How= Pertanyaan ini untuk mencari jawaban bagaimana peristiwa itu dapat terjadi atau bagaimana cara penyelesaiannya.

E.     KONSEP DASAR GEOGRAFI
           Konsep dasar geografi merupakan pola abstrak yang melekat pada berbagai fenomena atau gejala     kongkret yang ada di muka bumi. Konsep dasar geografi meliputi:

 1. Lokasi

Lokasi merupakan letak ataupun tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
a. Lokasi Absolut adalah letak ataupun tempat yang mapu dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur atau garis astronomis. Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak bisa berpindah karena berpedoman pada garis astronomis bumi.
b. Lokasi Relatif adalah letak ataupun tempat yang dapat dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif bisa berganti-ganti sesuai dengan objek yang terdapat di sekitarnya.
Contoh Lokasi Relatif yaitu Indonesia ada di antara 2 benua dan 2 samudera. Lokasi Indonesia menurut lokasi relatifnya adalah terletak di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia, dan ada di antara 2 samudera yaitu Hindia dan Pasifik. Letak relatif ini bisa berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang penggunanya sebab lokasi relatif digambarkan melalui objek yang dinamai manusia yaitu contohnya nama benua, samudera, pulau, laut, dsb.
2. Jarak
Jarak merupaka ruang atau sela yang dapat menghubungkan antara dua lokasi ataupun dua objek yang dihitung melalui hitungan panjang dan waktu. Konsep Jarak mempunyai peranan penting di kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak serta jarak relatif.
a. Jarak Mutlak adalah ruang ataupun sela antara dua lokasi yang digambarkan maupun dijelaskan melalui ukurang panjang pada satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak adalah jarak yang tetap dan tak bisa berubah-ubah.
Contoh jarak mutlak adalah Jarak antara Jakarta ke Bandung yaitu 150 km. jarak itu diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) serta dihitung dengan satuan ukuran kilometer.
b. Jarak Relatif adalah ruang ataupun sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan waktu.
Contoh jarak relatif adalah jarak antara Jakarta ke Bandung bisa ditempuh dalam waktu 2 jam melewati Tol. Tentu jarak relatiif tersebut bisa berbeda jika keadaan jalan tol macet atau perjalanan ke Bandung tidak melalui jalan tol.
3. Morfologi
Morfologi yaitu konsep yang menjelaskan tentang struktur luar dari batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi pada permukaan bumi (pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).
Contoh konsep morfologi yaitu:
– Jakarta adalah dataran rendah, sedangkan Bandung dataran tinggi.
– Perjalanan Jakarta ke Bandung melalui daerah yang bergelombang dan perbukitan.
– Daerah selatan D.I. Yogyakarta adalah daerah perbukitan kapur (karst).
4. Keterjangkauan
Keterjangkauan merupakan jarak yang bisa dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lainya. Keterjangkauan tidak tergantung pada jarak saja, Tetapi juga tergantung pada sarana serta prasarana penunjang.
Contoh konsep keterjangkauan :
– Harga lahan di persimpangan jauh lebih mahal dari pada lahan dalam gang
– Bantuan bencana sukar mencapai lokasi disebabkanmedan yang berat
– Kepulauan Seribu mampu ditempuh dengan kapal dari pelabuhan Muara Angke
5. Pola
Pola yaitu bentuk, struktur, dan persebaran fenomena ataupun kejadian di permukaan bumi baik gejala alam dan gejala sosial.
Contoh konsep pola :
– Pemukiman yang memanjang di sepanjang jalan raya pantura Jawa
– Pemukiman pada kota besar seperti Jakarta dibangun dengan berhimpitan
– Aliran air di sungai berbentuk sudut siku-siku merupakan aliran sungai rectangular.
6. Aglomerasi
Aglomerasi ialah adanya suatu fenomena mengelompok yang menjadi satu bentuk ataupun struktur.
Contoh konsep aglomerasi :
– Pasar Senin, pasar rabu, pasar minggu adalah pengelompokan tempat berjualan
berdasarkan pada hari pasaran.
– Kegiatan industri pusatnya dikawasan Jababeka, Pulogebang, dan Tangerang.
– Di perkotaan terjadi pemusatan penduduk berdasarkan dari status sosial dan ekonomi yang melalui kawasan slum area, menengah, dan kawasan elit.
7. Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan yaitu konsep yang berkaitan antara nilai guna pada suatu wilayah yang mampu dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan pada suatu wilayah.
Contoh konsep nilai kegunaan :
– Kawasan perbukitan kapur seperti di Wonosari, Gunug Kidul mempunyai banyak goa dan sumber mata air bawah tanah yang sangat cocok dijadikan objek wisata alam.
– Pulau Madura yang memiliki cuaca panas dan tanah yang tak subur sangat tidak cocok sebagai lahan pertanian, Namun dari lokasi geografisnya banyak yang dijadikan sebagai kawasan tambak garam.
8. Interaksi / Interpendensi
Interaksi / Interpendensi yaitu konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan pada satu daerah dengan daerah lain dan untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Contoh konsep Interaksi :
– Desa adalah sebagai pemasok tenaga kerja dan kota menjadi pemasok bahan produksi desa.
– Tanaman bawang banyak tumbuh subur di Brebes dan diangkut ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota.
9. Diferensiasi Areal
Diferensiasi areal yaitu konsep yang membandingkan pada dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara suatu wilayah dengan wilayah lainya karena tiap wilayah mempunyai karakteristik khas masing-masing.
Contoh konsep Diferensiasi areal :
– Di dearah pantai penduduk yang bermata pencaharian nelayan, sedangkan di pegunungan penduduk bermata pencaharian petani.
– Pakaian dari bahan katun cocok dipakai di daerah panas seperti misalnya kota Jakarta, sedangkan pakaian dari bahan woll cocok di pakai untuk di daerah dingin.
– Bentuk rumah penduduk asli Sulawesi memiliki bentuk panggung, sedangkan bentuk rumah penduduk asli Jawa tak berbentuk panggung.
10. Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang yaitu konsep yang menunjukkan akan tingkat keterkaitan wilayah dan mendorong terjadinya sebab-akibat antarwilayah.
Contoh konsep keterkaitan ruang :
– Lalu-lintas Jakarta selalu macet sebab adanya mobilitas pekerja yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) akan tetapi bekerja di Jakarta.
– Kabut asap melanda Singapura merupakan hasil dari pembakaran lahan di kota Riau, Palembang, dan sekitarnya yang kemudian terbawa angin.

F.      PENDEKATAN GEOGRAFI
Untuk mengkaji berbagai permasalahan atau dinamika atau fenomena geosfer bisa menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan, dan pendekatan kewilayahan.
1.                  Pendekatan Spasial (Keruangan)
Pendekatan keruangan (pacial analysisi) adalah salah satu dari tiga pendekatan geografis. Pendekatan ini menjadi pendekatan yang khas dalam geografi karena menjadi studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah tiap tiap aspek keruangannya.
Dalam pendekatan ini peneliti selalu mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer melalui aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi yang meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya pada masyarakat. Peneliti juga memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksinya.
Pada akhirnya, diharapkan didapatkan manfaat bagi manusia yang terkait dengan pendekatan spasial geografis ini baik di aspek hidrologi, pedologi dan klimatologi.
Contoh pendekatan keruangan:
Sebidang tanah berharga mahal karena tanahnya subur dan ada di tempat yang strategis. Peneliti menilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak strategis.
2.                  Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
Pendekatan ekologi yang didasarkan pada prinsip ilmu biologi adalah interelasi yang menonjol antara makhluk hidup serta lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini yaitu untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan antara interaksi organisme dengan lingkungannya.
Aspek yang diteliti di dalam pendekatan lingkungan antara lain yaitu :
1.                   Interaksi komponen fisikal (alamiah)
2.                   Nonfisik (sosial).
Selain itu, pendekatan geografi juga berfokus pada suaty perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi dengan mandiri tanpa keterkaitan.
Contoh pendekatan ekologi bisa dilihat pada fenomena banjir di suatu tempat atau wilayah . Fenomena ini mampu diidentifikasi melalui tahapan pada pendekatan ekologi yang hasilnya kemudian mampu dianalisa untuk menemukan solusi masalah.
Identifikasi dilakukan meliputi identifikasi kondisi fisik, identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dan juga analisis interaksi. Hal pertama dilakukan identifikasi fisik untuk menemukan kondisi fisik lingkungan yang menjadi pendorong terjadinya fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis tanah, curah hujan dan juga kondisi bangunan di daerah banjir .
Lalu kemudian dilakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat guna menemukan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi banjir itu sendiri, Misalnya alih fungsi suatu lahan pertanian, penggundulan hutan, kebiasaan membuang sampah dan juga pola pemukiman yang dibangun pada daerah tersebut.
Terakhir dilakukan sebuah analisa interaksi ekologi terkait antara hubungan identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa guna menemukan alternatif pemecahan masalah.
3. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah)
Pendekatan regional (analisis kompleks wilayah) dilakukan dengan cara membandingkan berbagai kawasan pada muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan serta lingkungan secara komprehensif. Secara umumnys, pendekatan ini adalah gabungan antara pendekatan spasial dan juga ekologi.
Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal ataupun perbedaan karakteristik pada tiap wilayah di bumi. Hal ini lalu mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lainya. Nantinya hasil pendekatan studi wilayah tertuang menjadi sebuah peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi.
Contoh pendekatan regional :
Dalam membangun rumah atau bangunan dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalnya membangun rumah di daerah rawan banjir atau daerah dekat pantai maka fondasi akan ditinggikan dari biasanya untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut. 

G.     PRINSIP GEOGRAFI
Prinsip geografi terdiri dari empat macam, yaitu prinsip persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi (keruangan). Berikut Penjelasan lengkapnya

1. Prinsip Persebaran
Bahwa gejala atau fenomena geografi ada di mana-mana dan tersebar di permukaan bumi. Gejala / fenomena geografi tersebut bisaberupa fenomena fisik atau fenomena sosial yang persebarannya tak merata di permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber air tanah tidak dijumpai pada semua tempat atau kemacetan lalu lintas juga tak dijumpai di semua tempat. Oleh sebab itu, untuk mengamati gejala dan fenomena terbesar tersebut diperlukan alat bantu misalnya peta.
Tujuan lain penggunaan prinsip penyebaran mampu mengungkap hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya dengan menyeluruh. Selain adanya prinsip distribusi bisa digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang datang.
Contoh prinsip distribusi (penyebaran)
1.                   Persebaran flora dan fauna di Indonesia
2.                   Persebaran potensi air yang berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya
3.                   Persebaran penduduk transmigran di Indonesia yang tak merata
2. Prinsip Interelasi
Adanya hubungan saling keterkaitan antar gejala dalam ruang. Hubungan saling keterkaitan itu bisa terjadi antar fenomena fisik,antar fenomena sosial, dan antara fenomena fisik serta fenomena sosial. Misalnya yaitu , terjadi banjir pada wilayah hilir adalah salah satu penyebab rusaknya hutan di wilayah hulu akibat perilaku manusia.
Contoh prinsip interelasi (keterkaitan)
1.                   Kekeringan terjadi sebagai dampak adanya fenomena La Nina
2.                   Fenomena banjir sebab adanya penebangan hutan pada wilayah hulu
3.                   Kondisi iklim Indonesia yang dipengaruhi letak geografis Indonesia
4.                   Penduduk pesisir pantai banyak yang menjadi nelayan sebab dekat dengan wilayah lautan
3. Prinsip Deskripsi
Penjelasan tentang adanya gejala maupun fenomena geografi. Persebaran dan hubungan gejala atau fenomena geografi bisa diungkapkan antara lain pada bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga bentuk perngungkapan fenomena itu akan lebih jelas jika diberikan pemaparan atau penjelasan dengan memakai rangkaian kalimat.
Contoh prinsip deskripsi (penggambaran)
1.                   Angka pengangguran pada provinsi Jawa Timur
2.                   Grafik peta lempeng tektonik dunia
3.                   Peta wilayah lautan pada kawasan Asia Tenggara
4.                   Gambar persebaran curah hujan di negara Indonesia
4. Prinsip Korologi
Pengkajian gejala mauppun fenomena geografi secara menyeluruh atau komprehensif dalam ruang tertentu (spatial). Dalam prinsip korologi tiap gejala ataupun fenomena geografi dikaji melalui cara memadukan prinsip-prinsip tersebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil pengkajian melalui perinsip korologi menunjukkan bahwa adanya perbedaan-perbedaan gejala, fenomena, serta fakta antar wilayah. Oleh seba itu, akan memberikan corak tertentu hingga tampak adanya kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk.
Contoh prinsip korologi (gabungan)
1.                   Untuk meneliti masalah hujan diteliti mengenai persebaran curah hujan di negara Indonesia, penyebab adanya perbedaan curah hujan di berbagai daerah serta dampak yang ditimbulkan dari tingginya curah hujan pada wilayah tertentu
2.                   Guna meneliti masalah pada suhu udara maka harus di teliti mengenai perbedaan suhu udara pada pedesaan dan perkotaan, penyebab akan timbulnya pedesaan beserta pengaruh banyaknya pepohonan di desa pada suhu udara di wilayah pedesaan dibanding perkotaan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar geografi

MITIGASI BENCANA

Siklus Hidrologi